Pondok pesantren yang berlokasi di Sumbercangkring, Gurah, Kediri, Jawa Timur, ini memulai aktivitas LM3 pada 2006 dengan memelihara sapi perah. Saat ini di sana terdapat 45 ekor sapi perah. Sebanyak 16 ekor di antaranya sudah menghasilkan susu. Selain itu juga ada empat ekor sapi pedaging. “Kami sudah menghasilkan susu pasteur, es krim, yoghurt, biogas, dan pupuk dari kotoran sapi,” ujar Jarwin Asmarantoni, manajer LM3 Pondok Modern Gontor 3 Darul Ma’rifat.
Pengolahan produk susu ini mendatangkan nilai tambah bagi LM3. Jika harga jual susu sapi murni Rp 3.050 per liter, maka setelah diolah menjadi susu pasteur, per liter susu bisa menghasilkan Rp 10.000. “Penghasilan bisa tiga kali lipat setelah susu diolah,” terang Jarwin.
Selain bidang peternakan, LM3 Darul Ma’rifat juga sedang merintis bidang pertanian dengan menanam padi, jagung, kacang tanah, dan cabe. “Unggulan kami pada tanaman jagung dan kacang tanah,” papar Sirojuddin, rekan Jarwin. Saat ini Darul Ma’rifat sudah menanam jagung dan kacang tanah di lahan 2,5 hektar.
Selain itu juga ada tanaman kelapa, sawo, dan mangga. Omzet mangga bisa mencapai Rp 50 juta setiap panen. Karena itu, terang Sirojuddin, tanaman buah-buahan ini akan terus dikembangkan di masa depan.
Meski relatif baru memulai, namun LM3 Darul Ma’rifat ingin menularkan pengalamannya beragribisnis ini kepada para santri dan masyarakat sekitar pondok. “Kami ingin agar masyarakat juga memperoleh ilmu seperti yang telah kami pelajari, khususnya di peternakan sapi ini,” pungkas Jarwin.
Sumber : Majalah Gontor.