ASSALAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH, SELAMAT DATANG DI BERANDA GONTOR

Minggu, 30 Oktober 2011

Bagaimana Berqurban di Idul Adha?

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Umar RA bahwa Nabi SAW bersabda: “Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada 10 hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir, dan tahmid.”

Di antara amalan yang disyariatkan dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah:
1. Melaksanakan ibadah haji dan umrah
2. Berpuasa selama hari-hari tersebut, atau pada sebagiannya terutama pada hari Arafah. Nabi SAW bersabda: “Berpuasa pada hari Arafah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya.” Diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Qatadah.
3. Takbir dan dzikir pada hari-hari tersebut. Ishaq rahimahullah meriwayatkan dari fuqaha’ tabi’in bahwa pada hari-hari ini mengucapkan: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illaahu Allaahu Akbar. Allaahu Akbaru wa Lillaahil Hamd.”
4. Taubat serta meninggalkan segala maksiat dan dosa, sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat.
5. Banyak beramal shalih. Berupa ibadah sunnah seperti shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Quran, amar ma’ruf nahi munkar, sebab amalan pada hari itu akan dilipatgandakan pahalanya.
6. Disyariatkan pada hari-hari itu takbir muthlaq dan takbir muqoyyad. Takbir mutlaq ialah setiap saat baik siang maupun malam sampai shalat Ied. Sedangkan takbir muqoyyad dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama’ah.
7. Berqurban pada hari raya Qurban dan hari-hari tasyriq. Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim AS yakni ketika Allah menebus putranya dengan sembelihan yang agung.
8. Melaksanakan shalat Idul Adha dan mendengarkan khutbahnya.
9. Mengisi hari-hari ini dengan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan, berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapatkan ridha-Nya.

Bagaiamana melaksanakan Qurban?
Qurban adalah penyembelihan hewan ternak yang dilaksanakan atas perintah Allah pada hari-hari raya Idul Adha. Dalam bahasa Arab Udhhiyyah, Idhhiyah, Dhihiyah, Adhhat dan Dhahiyah berarti hewan yang disembelih dengan tujuan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah pada hari Idul Adha sampai akhir hari-hari tasyriq.

Hukum Berqurban
Allah SWT berfirman: “Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu, dan berkurbanlah (Al-Kautsar 2)”
“Dan kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syiar Allah”.
Hukum berqurban adalah sunnah muakkadah bagi yang mampu. Bahwa Nabi SAW berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu. (Hadist Muttafaq Alaih)

Hewan yang diqurbankan
1. Hewan yang diqurbankan hendaknya diperhatikan umurnya yaitu: unta 5 tahun, sapi 2 tahun, kambing 1 tahun atau hampir 1 tahun.
2. Hewan itu harus sehat dan tidak memiliki cacat, sebab Rasulullah SAW bersabda: “Empat cacat yang tidak mencukupi dalam berqurban: Buta sebelah mata yang jelas, sakitnya nyata, pincang yang sampai kelihatan tulang rusuknya dan lumpuh/kurus yang tidak kunjung sembuh. (HR. Tirmidzi)

Waktu penyembelihan
Setelah shalat Idul Adha usai, maka penyembelihan baru diizinkan dan berakhir saat tenggelam matahari hari tasyriq (13 Dzulhijjah) (Ibnu Katsir, 3/301).

Anjuran (sunnah) dalam berqurban
1. Menyembunyikan pisau dari pandangan binatang. Ibnu Umar RA berkata: Rasulullah SAW menyuruh agar mempertajam pisau dan menyembunyikan dari pandangan hewan (yang akan disembelih).
2. Tidak membaringkan hewan sebelum siap alat dan sebagainya.
3. Menjauhkan atau menutupi penyembelihan dari hewan-hewan uang lain, sebab hal ini termasuk menyakiti dan menjauhkan rahmat.
4. Memberi minum atau memperlakukannya sebaik-baiknya.

Penyembelihan Qurban
Disunnnahkan bagi yang bisa menyembelih agar menyembelih sendiri. Dengan doa: Allaahumma hadza ‘an ...... bismillaahi wallaahu akbar. (Ya Allah ini dari ..... (sebut nama orang yang berqurban) bismillah wallahu akbar. Sebagaimana Rasulullah SAW ketika menyembelih qurban seekor kambing, beliau membaca: Bismillah wallaahu akbar, Ya Allah ini dariku dan dari orang yang tidak bisa berqurban dari umatku. (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi). Sedangkan orang tidak bisa menyembelih hendaknya menyaksikan dan menghadirinya.

Pembagian Qurban
Allah berfirman: “Maka makanlah sebagiannya (dan sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.” (Al-Hajj : 28)
“Maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.” (Al-Hajj : 36)

Anjuran bagi orang yang berqurban
Orang yang hendak berkurban hendaknya tidak memotong rambut dan kukunya hingga qurban dilaksankakan. Allah SWT berfirman,”.. dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum qurban sampai di tempat penyembelihannya.” QS. Al-Baqarah 196.
Diriwiyatkan Ummu Salamah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika kamu melihat hilal bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya.”

Hikmah Qurban
1. Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim AS yang taat dan tegar melaksanakan qurban atas perintah Allah meskipun harus kehilangan putra satu-satunya yang didambakan. QS. Ash-Shaff:102-107
2. Menegakkan syiar Dinul Islam dengan merayakan Idul Adha secara bersamaan dan tolong menolong dalam kebaikan (Q.S. 22:36)
3. Bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya, maka mengalirkan darah hewan Qurban ini termasuk syukur dan ketaatan dengan satu bentuk taqarrub yang khusus.

Dan tiap-tiap umat talah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binaang ternak yang dirizqikan Allah kepada mereka, maka Ilahmu ialah Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang tunduk patuh (kepada Allah). Q.S. Al-Hajj 34.

Dikutif dari buku Keutamaan Amalan di Bulan Dzulhijjah terbitan Al-Shofwah. Sebuah penerbit yang dikelola  alumni Gontor 698

Kamis, 27 Oktober 2011

Definisi Kaya dan Miskin

Siapakah sebenarnya orang kaya menurut Anda? Banyak orang mendefinisikan kaya dan miskin semata-mata dari dimensi fisik. Dari sudut pandang ini maka kekayaan diukur dari banyaknya harta fisik yang dimiliki seseorang. Padahal sesungguhnya harta yang kita miliki itu berada di luar diri kita, dan karena itu suatu ketika mereka pun akan berpisah dari kita. Ketika meninggal dunia kita meninggalkan semua harta kita, bahkan yang belum sempat kita nikmati. Pada saat itu kita akan sampai pada kesadaran bahwa di dunia ini tidak pernah ada yang disebut hak milik, semuanya hanyalah hak pakai.
Ketika meninggal dunia kita hanya membawa selembar kain yang melekat di tubuh kita untuk menuju perjalanan berikutnya. Karena itu dari sudut pandang fisik, ketika meninggal dunia kita telah menjadi orang yang semiskin-miskinnya. Ini akan sungguh-sungguh membuka mata kita bahwa segala upaya yang kita lakukan untuk mengumpulkan harta sesungguhnya pekerjaan yang sia-sia. Inilah keterbatasan dunia fisik. Dan karena manusia sejatinya adalah makhluk spiritual, maka orang kaya dalam arti sebenarnya adalah orang yang kaya secara spiritual. Orang yang seperti ini akan membawa kekayaannya ke mana pun ia pergi dan menuju.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Mendongkrak Omzet Lewat Pameran

Bagi kebanyakan pebisnis, mengikuti pameran merupakan salah satu ajang berpromosi produk atau jasa yang ingin ditawarkan kepada konsumen. Namun tidak dipungkiri, disamping itu para pebisnis juga berharap mendulang keuntungan dari jualan selama pameran berlangsung.
Setelah pameran berakhir ada saja kisah suka dan duka yang ditemui. Diantaranya ada yang mengakui bahwa jika dihitung secara materi, hasil penjualan belum dapat menutupi biaya sewa stand dan operasional selama pameran berlangsung. Contohnya pengalaman Nyonya Widodo, pengusaha minuman ramuan tradisional dalam sebuah pameran produk makanan dan pertanian di Jakarta. “Jika dihitung, penjualan di pameran seberapa lah, belum tentu menutup biaya sewa stan yang lumayan mahal. Saya anggap ini sebagai biaya promosi saja,” katanya.
Tapi dibalik itu mungkin ada kepuasan karena stand banyak dikunjungi, dan mendapat cukup banyak relasi baru selama acara berlangsung. Namun ada juga yang memang mendulang sukses dalam hal keuntungan karena produk atau jasa banyak yang laku selama pameran.
Jika memang pameran telah menjadi jalan efektif dalam berpromosi, agar tidak kecewa menjadi peserta sebuah pameran setidaknya pebisnis memperhatikan beberapa hal berikut.
1.      Apakah event/pameran yang akan diselenggarakan sebuah lembaga atau event organizer dirasa berguna dilihat dari ketepatan pemilihan waktu dan sasaran pengunjung sehubungan produk/jasa yang akan dipamerkan.
2.    Cari tahu siapa penyelenggara dan track record pameran-pameran yang  telah di kelola sebelumnya. Termasuk juga bagaimana promosi pameran dilakukan.
3.    Jika telah memutuskan mengikuti sebuah pameran, pilihlah stand yang t  tempatnya strategis untuk dikunjungi.
4.      Buatlah stand semenarik mungkin dari sisi dekorasi, pelayanan penjaga stand yang ramah dan sabar dalam menjelaskan produk.
5.      Berikan tawaran menarik, misalnya diskon untuk produk selama pameran berlangsung.
6.    Jangan lupa mempersiapkan kartu nama pebisnis. Banyak peserta           pameran merasa menyesal karena mengabaikan hal yang satu ini. Karena tanpa disadari mereka telah menghilangkan sebuah kesempatan untuk menjalin lebih banyak relasi dan untuk lebih dikenal oleh konsumen.
Pada intinya pameran merupakan ajang berpromosi yang sangat pas bagi sebuah usaha dan produk jika diikuti dalam even atau tema pameran yang tepat dan sesuai dengan target pengunjung. Sementara pebisnis yang ingin jadi peserta juga harus mempersiapkan diri agar tujuan mengikuti pameran bisa tercapai.
Gudung Gontor Putri 1 Mantingan

 Masjid Gontor Putra

 Masjid Menara Kudus

 Gedung Gontor 1 Ponorogo

 Upacara Pramuka

Masjid Agung Demak

Jumat, 21 Oktober 2011

Menghafal, Tradisi Sukses Pendidikan Nabi SAW

Menghafal merupakan tahap dasar pendidikan yang diterapkan Rasulullah SAW kepada para sahabat. Setiap kali menerima wahyu, beliau langsung menyuruh murid-muridnya itu untuk menghafalnya, selain ada beberapa orang yang ditugaskan untuk mencatat. Dengan pendekatan inilah otentisitas al-Qur’an terjaga dengan baik hingga dibukukan di masa Abu Bakar ash-Shiddiq. Begitu juga Sunnah, karena sepanjang hidup Nabi SAW, tidak banyak Sunnah yang ditulis melainkan dihafal. Ini sesuai arahan langsung dari Nabi SAW, mengingat di masa itu pembelajaran para sahabat lebih terfokus kepada al-Qur’an.
Pada perkembangan berikutnya, transmisi Sunnah dilakukan melalui tradisi periwayatan hingga dibukukan secara sistematis pada masa Umar bin Abdul Aziz atau sesaat setelahnya. Di masa inilah lahir kitab-kitab hadis yang terus menjadi rujukan hingga saat ini. Sebut saja al-Muwaththa’ karya Imam Malik, al-Musnad karya Imam Ahmad,  al-Jami` ash-Shahih karya Imam Bukhari, ash-Shahih karya Imam Muslim, al-Mushannaf karya Imam Abdur Razzaq ash-Shan`ani, dll.

Hafalan, Analisa dan Praktik
Sebagai salah satu tahap pendidikan, menghafal tidak berdiri sendiri. Artinya, anak didik tidak hanya dibebani materi hafalan, tapi juga diarahkan untuk mengasah kemampuan analisis dan praktis. Tiga unsur pendidikan ini jelas terangkum dalam praktik pendidikan Rasulullah SAW ketika mengajarkan materi al-Qur’an kepada para sahabat. Ibnu Mas`ud, seorang sahabat senior, berkata, “Ketika kami belajar al-Qur’an, maka kami tidak akan melewati sepuluh ayat kecuali setelah menguasainya, mengerti dan mengamalkan isinya.”
Gabungan unsur hafalan, pendalaman, dan pengamalan inilah yang barangkali menyebabkan seorang Umar bin Khaththab, seperti diungkapkan Imam Malik dalam al-Muwaththa’, memerlukan waktu sekitar 12 tahun untuk ‘mengkhatamkan’ surah al-Baqarah, yang membuatnya begitu bahagia sehingga langsung menyembelih seekor unta sebagai ungkapan rasa syukur.
Umar bin Khaththab yang kemudian sukses sebagai salah satu pemimpin terbesar sepanjang masa, lahir dari tradisi pendidikan tersebut. Kisah sukses lainnya ditunjukkan oleh Zaid bin Tsabit. Sekretaris Nabi SAW ini hafal al-Qur’an di usia belasan tahun dan berhasil menguasai lebih dari empat bahasa internasional pasa masa itu; Ibrani, Romawi, Persia, dan Habasyah, untuk menunjang profesinya.

Melahirkan Ulama-Intelek
Model pendidikan Islam yang mengandalkan hafalan sebagai tahap dasar yang diterapkan kepada murid ini terus berlanjut di masa-masa kegemilangan peradaban Islam. Ketika itu tidak ada ulama, cendikiawan, atau ilmuwan yang tidak menghafal al-Qur’an, hadis dan materi-materi dasar lainnya. Meskipun pada masa berikutnya mereka memiliki spesialisasi disiplin ilmu yang berbeda-beda. Lebih dari itu, para ulama dan ilmuan jebolan sistem pendidikan Islam di masa itu banyak yang menjadi ulama interdisipliner karena menguasai beragam bidang keilmuan yang sekarang ini sering diposisikan bersebrangan bahkan berbenturan, agama dan eksak.
Ibnu Jarir ath-Thabari misalnya, memang lebih dikenal sebagai mufassir, muhaddits, ahli fiqih dan ahli sejarah, tapi di antara ratusan jilid karyanya, ath-Thabari masih sempat menulis tentang matematika (ar-Riyadhiyyat) dan kedokteran. Fakhruddin ar-Razi adalah contoh lain yang unik, selain terkenal karena kelihaianya dalam bidang tafsir, fiqih dan ushul, ulama besar ini juga menulis puluhan judul buku tentang, matematika, kedokteran, fisika, astronomi, dan lain sebagainya. Sebaliknya, Ibnu Sina yang lebih dikenal sebagai ahli kedokteran, matematika, dan filsafat, menurut Ibnu Khallikan dalam kitab Wafayatul A`yan, telah menguasai al-Qur’an dengan baik di usia 10 tahun.
Masih sangat banyak ulama dan ilmuwan yang dapat menjadi bukti suksesnya model pendidikan Islam yang mengandalkan hafalan sebagai materi dasar pendidikan sebelum analisa dan praktik. Data dan faktanya dapat dirujuk pada buku-buku tarikh (sejarah), tarajum (biografi), thabaqat, dan semisalnya. Semuanya itu merupakan fakta yang tidak terbantahkan bahwa pada dasarnya tidak ada benturan antara hafalan dan daya analisa.
Kesimpulan ini diamini oleh Dr. Ahsin Sakho Muhammad. Rektor Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia dibekali Allah dengan sel otak untuk menyimpan memori hafalan. Persoalannya adalah timing hafalan, sebaiknya dilakukan secara intensif di saat masih muda, karena di masa inilah kekuatan hafalan berada pada puncaknya. Sebaliknya setelah mulai tua, kekuatan hafalan menurun tapi daya analisa meningkat.
Menurut Pengasuh Ma`had Darul Quran di Arjawinangun Cirebon ini, hafalan sangat membantu banyak hal. Bagi penghafal al-Qur’an dan pengkaji tafsir, hafalan memudahkannya untuk membandingkan satu ayat dengan ayat lain. Sesuatu yang sulit dilakukan oleh pengkaji tafsir yang tidak hafal al-Qur’an. Selain itu, seorang hafizh (penghafal) al-Qur’an terlatih untuk sensitif dalam mengaitkan satu ayat dengan ayat sebelum atau sesudahnya. Dengan begitu, “Ia akan terhindar dari penafsiran ayat-ayat al-Qur’an secara parsial,” tutur jebolan Pesantren Lirboyo, Kediri ini.
Selain hafalan al-Qur’an, hafalan juga bisa diterapkan pada disiplin-disiplin ilmu lain. Manfaatnya juga tidak kecil. Dengan menghafal beberapa ilmu dasar seperti hadis, qawa`id fiqih, al-jurumiyah, dan sharaf, maka akan mudah menguasai ilmu-ilmu lain. Materi-materi tersebut masih perlu dihapal karena sifatnya sangat mendasar atau dalam tradisi pesantren sering disebut ilmu-ilmu alat. Intinya, menghafal materi-materi tersebut masih sangat relevan, “Rumus Kimia dan Fisika saja dihafal kok, apalagi ilmu keislaman,” Papar Dr. Ahsin. “Karena itu kita yakin dapat mencetak kader yang tangguh lewat tradisi menghafal,” imbuhnya.
Manfaat hafal al-Qur’an untuk memudahkan dan menunjang pembelajaran materi-materi lain dirasakan langsung oleh Dr. Atabik Lutfi, MA. Doktor Tafsir jebolan Universiti Kebangsaan Malaysia yang hafal al-Qur’an di Ma`had Darul Huffazh, Sulawesi Selatan ini mengaku, “Hafal al-Qur’an penting sebagai fondasi untuk menghafal materi-materi lainnya. Itu pengalaman saya sewaktu belajar di (Universitas Islam) Madinah.” Artinya, seseorang yang hafal al-Qur’an akan mudah menghafal materi atau pelajaran yang lainnya.
Apalagi untuk menunjang kajian tafsir, hafalan al-Qur’an mutlak sangat membantu. Meskipun tidak ada keharusan menghafal al-Qur’an bagi pengkaji tafsir, namun hafalan al-Qur’an akan membuat kajian tafsir lebih bagus dan berbobot. Menurut penulis buku Tafsir Tazkiyah ini, “Dalam kajian tafsir ada konsep wahdatul ayat al-Qur’aniyyah (kesatuan makna ayat-ayat al-Qur’an), sehingga ayat-ayat al-Qur’an harus dimengerti secara utuh, tidak sepotong-sepotong. Jadi, seorang hafizh al-Qur’an akan lebih mudah menafsirkannya.”
Dua tokoh yang juga hafizh di atas tampaknya sepakat, hafalan harus jadi basis kajian. Memang sekadar hafal al-Qur’an saja tetap harus diapresiasi sebagai prestasi. Tapi dalam tatanan pendidikan, hafalan mesti diposisikan sebagai langkah awal menuju tahap lanjutan yang menjadi bidang pengembangannya. Sangat disayangkan jika seorang penghafal al-Qur’an tidak berusaha menguasai dasar-dasar (qawa`id) tafsir, misalnya, untuk dapat  menggali makna-makna al-Qur’an lebih dalam lagi. Apalagi jika dilihat dari praktik pendidikan Islam di masa lalu, hafalan al-Qur’an benar-benar menunjang pengembangan taraf pendidikan dan keilmuan murid, karena al-Qur’an kaya akan kosa kata dan mencakup berbagai dasar bidang keilmuan. Sehingga, setelah hafal al-Qur’an, murid-murid tertarik untuk menyelami bidang-bidang keilmuan yang lebih luas setelah terangsang oleh kosa kata-kosa kata al-Qur’an yang telah mereka hafal itu.
Tentu saja tidak terbatas pada materi al-Qur’an. Hadis pun sama. Prof. Ali Mustafa Yakub, salah seorang pakar hadis Indonesia, menyatakan, “Menghapal hadis memang penting, tapi lebih penting lagi memahaminya.” Menurutnya, ada tiga ilmu dasar hadis yang harus dikuasai untuk dapat memahami suatu hadis dengan baik dan benar, yaitu `Ulumul Hadits, ilmu takhrij, dan ilmu metode memahami hadis. “Orang yang belajar hadis harus belajar tiga komponen tersbut. jika tidak, bisa menimbulkan kekeliruan dalam pemahaman, dan berujung pada pemahaman sesat,” jelas pendiri Darus Sunnah, pesantren khusus ilmu hadis di bilangan Ciputat, Tangerang ini.
Bagaimana cara membangun kembali tradisi hafalan di masa sekarang ini? Jawabannya tidak mudah, mengingat banyak sekali tantangan yang sangat potensial menghambat budaya menghafal. Tapi, bukan berarti tidak mungkin. Pertama, harus ada rangsangan dari orang terdekat, terutama orang tua sehingga anak-anak punya motivasi untuk menghafal. Anak harus diyakinkan bahwa cara ini merupakan langkah yang tepat untuk meraih kesuksesan di masa depan. Ibnu `Atha’ilah as-Sakandari berkata, “Man lam yakun lahu bidayah muhriqah, lam yakun lahu nihayah musyriqah” (Orang yang tidak pernah bersusah payah tidak akan meraih masa depan yang cemerlang).  Kedua, membentuk lingkungan penggemar hafalan melalui jamaah masjid, komunitas terbatas, lingkungan tempat tinggal, atau. Ketiga, menyekolahkan anak di pesantren yang punya basis hafalan yang  kuat. Meskipun dengan catatan harus disesuaikan dengan program kelanjutan dari hafalan tersebut, karena biasanya tidak tersedia secara langsung di lembaga-lembaga itu. Wallahu ta`ala a`lam.

INFO PENDAFTARAN SANTRI BARU PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR

PENDAFTARAN KULLIYATU-L-MU’ALLIMIN/MU’ALLIMAT AL-ISLAMIYAH (KMI)

A. Syarat-syarat pendaftaran.
  1. Menyerahkan 3 lembar fotocopy STTB terakhir atau Surat Keterangan Lulus yang telah dilegalisir oleh pejabat    yang berwenang.
  2. Berbadan sehat dengan surat keterangan dokter dari Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat (BKSM) Pondok Modern Darussalam Gontor.
  3. Menyerahkan pasfoto 4 x 6 dan 3 x 4 sebanyak masing-masing 6 lembar (putra), pasfoto berjilbab 4 x 6 @ 2 lembar dan 3 x 4 @ 8 lembar (putri).
  4. Memenuhi ketentuan-ketentuan atau iuran-iuran yang telah ditetapkan pada waktu pendaftaran.
  5. Menyerahkan 3 lembar fotocopy akta kelahiran.
  6. Menyerahkan 2 lembar fotocopy kartu keluarga (khusus putri).
  7. Mendaftarkan diri sesuai dengan cara dan waktu yang telah ditentukan.
NB: Hal-hal yang kurang jelas dapat ditanyakan di Kantor KMI atau Panitia Ujian Masuk KMI.
B. Syarat-syarat penerimaan
  1. Berijazah Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat, untuk masuk kelas biasa dengan masa belajar 6 tahun, dan berijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau yang sederajat untuk masuk kelas Intensif dengan masa belajar 4 tahun.
  2. Mempunyai dasar agama, yakni:
  3. Dapat mengerjakan ibadah sehari-hari dengan baik.
  4. Dapat membaca al-Qur’an dengan baik.
  5. Dapat membaca dan menulis Arab dengan lancar.
  6. Lulus dalam testing/ujian masuk dan Psyco-test.
  7. Sanggup bertempat tinggal di asrama yang telah disediakan.
C. Waktu dan cara pendaftaran
Pendaftaran masuk KMI ada dua gelombang:
  1. Gelombang pertama dibuka sepanjang tahun dan ditutup sebelum ujian gelombang pertama diadakan (bulan Sya’ban). Bagi calon santri putra tempat pendaftaran di kampus Pondok Modern Gontor 2 Desa Madusari Kec. Siman Kab. Ponorogo Telp. (0352) 483729 – 482670 dan bagi colan santri putri tempat pendaftaran di kampus Pondok Modern Gontor Putri 2 Desa Sambirejo Kec. Mantingan Kab. Ngawi Telp. (0351) 673262 – 673263
  2. Gelombang kedua dimulai pada tanggal 2 Syawal dan ditutup pada tanggal 10 Syawal.
Gelombang Pertama
  1. Calon santri berasrama di kampus Gontor 2 (putra) dan Gontor Putri 2 (putri) untuk mendapatkan pendidikan pelajaran-pelajaran yang akan diujikan pada ujian masuk gelombang pertama yang diselenggarakan pada bulan Sya’ban.
  2. Calon santri yang lulus pada ujian masuk pada ujian gelombang pertama pada waktu pembukaan tahun ajaran baru KMI (pada bulan Syawal) dapat langsung mendaftar ulang di kampus-kampus sesuai dengan kelulusan calon santri tersebut.
Kampus Putra
  1. PM. Darussalam Gontor 1 Kec. Mlarak Kab. Ponorogo Jawa Timur
  2. PM. Darussalam Gontor 2 Desa. Madusari Kec. Siman Kab. Ponorogo Jawa Timur
  3. PM. Gontor 3 Darul Ma’rifat Desa Sumber Cangkring Kec. Gurah Kab. Kedri Jawa Timur
  4. PM. Gontor 5 Darul Muttaqin Desa Kaligung Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi Jawa Timur
  5. PM. Gontor 6 Darul Qiyam Desa Mangunsari Kec. Sawangan Kab. Magelang Jawa Tengah
Kampus Putri
  1. PM. Gontor Putri 1 Desa Sambirejo Kec. Mantingan Kab. Ngawi Jawa Timur
  2. PM. Gontor Putri 2 Desa Sambirejo Kec. Mantingan Kab. Ngawi Jawa Timur
  3. PM. Gontor Putri 3 Desa Karangbanyu Kec. Widodaren Kab. Ngawi Jawa Timur
  4. PM. Gontor Putri 5 Desa Kandangan Kec. Pare Kab. Kediri
  • dan bagi calon santri (putra/putri) yang tidak lulus pada gelombang pertama diberi kesempatan untuk mengikuti ujian gelombang kedua di Gontor 1 (putra) dan di Gontor Putri 2 (putri).
Gelombang Kedua
  1. Bagi calon santri putra pendaftaran dimulai pada tanggal 2 Syawal dan ditutup pada tanggal 10 Syawal di Gedung Saudi 6 Lt. 1 kampus Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Kec. Mlarak Kab. Ponorogo.
  2. Bagi calon santri putri pendaftaran dimulai pada tanggal 2 Syawal dan ditutup pada tanggal 20 Syawal di Kantor KMI kampus Gontor Putri 2.
  3. Cara pendaftaran dilaksanakan secara langsung, bukan secara tertulis/surat menyurat atau melalui telpon.
D. Testing/ujian dan materinya
I. Testing/Ujian masuk
  1. Ujian Gelombang Pertama dilaksanakan pada bulan Sya’ban (tanggal menyesuaikan situasi dan kondisi).
  2. Ujian Gelombang Kedua, ujian lisan dan Psyco-test dilaksanakan pada tanggal 2 s/d 10 Syawal (untuk putra) dan pada tanggal 2 s/d 20 Syawal (untuk putri) adapun ujian tulisnya dilaksanakan pada tanggal 11 Syawal (putra) 21 Syawal (putri).
  • Materi ujian lisan: Psyco-test, membaca Al-Qur’an, tajwid, Ibadah Qouliyah, Ibadah amaliyah dan imla’.
  • Materi ujian tulis: Menulis Arab dengan dikte (imla’), Bahasa Indonesia, Berhitung Soal, Berhitung Angka/Matematika.
  • Tidak ada perbedaan materi ujian yang diujikan kepada calon santri yang telah telah lulus SD (sederajat) ataupun SMP (sederajat).
Saat memasuki ujian calon santri membawa stopmap folio yang berisi:
  1. Formulir Psyco-test yang telah diisi.
  2. Dua lembar fotocopy STTB terlegalisir.
  3. Surat keterangan dokter dari Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat (BKSM).
  4. Kartu Ujian dan Kwitansi pembayaran.
  5. Tiga lembar Fotocopy akta kelahiran
  6. Pas foto ukuran 4 x 6 dan 3 x 4 sebanyak masing-masing 6 lembar (putra)
  7. Pas foto berjilbab 3 x4 @8 lembar dan 4 x 6 @2 lembar (putri)
  8. Fotocopy KTP orang tua dan Kartu Keluarga.
NB: Ujian masuk KMI tidak diadakan ujian ulangan/susulan
I. Testing ujian ke kelas yang lebih tinggi
  • Bagi calon santri yang memiliki kemampuan dan bekal keilmuan cukup untuk duduk di kelas yang lebih tinggi dari kelas 1 (satu) diberi kesempatan untuk mengikuti ujian. Ujian yang diadakan pada tiap-tiap tingkatan dengan persyaratan-persyaratan tertentu.



  • Biaya Pendaftaran (dapat berubah sewaktu-waktu)
1Uang Pangkal Masuk KMIRp. 1.500.000,-
2Uang Penambahan Bangunan BaruRp.    400.000,-
3Uang Kepanitiaan di Gontor 2Rp.    100.000,-
4Uang KertasRp.    100.000,-
5Uang Majalah GontorRp.      70.000,-
6Uang KesehatanRp.      90.000,-
7Uang Pembangunan di Kampus BaruRp.   400.000,-
8Iuran Uang Sekolah dan Pondok (setiap bulan)Rp.   170.000,-
9Iuran Uang Makan (setiap bulan)Rp.    190.000,-



JumlahRp.  3.070.000,-
Dan biaya minimal tiap bulan berupa uang sekolah dan uang makan    Rp.  360.000,-
Lain-lain:
I. Untuk Calon Santri Putra
A. Extra kurikuler
1Iuran OrganisasiRp.    10.000,-
2Iuran Kaos RayonRp.    25.000,-
3Iuran Kesehatan dan AsramaRp.      3.000,-
4Iuran Alat-alat AsramaRp.      5.000,-
5Iuran  KonsulatRp.      6.000,-
6Iuran PerpustakaanRp.      5.000,-
7Iuran Organisasi KepramukaanRp.    10.000,-
8Iuran Kegiatan KepramukaanRp.     6.000,-
9Buku Tabungan Siswa dan Kartu PembayaranRp.    15.000,-
10Buku Tulis Latihan PidatoRp.      5.500,-



JumlahRp.    91.000,-
B. Perlengkapan
1KasurRp.    115.000,-
2Sewa Lemari dan GembokRp.      71.500,-
3Tas SandalRp.        7.000,-
4Kartu IdentitasRp.        3.000,-



JumlahRp.    196.500,-
II. Untuk Calon Santri Putri
A. Biaya Seragam
1Baju Putih HitamRp.  75.000,-
2Baju JubahRp.  77.000,-
3Kerudung Putih 2Rp.  40.000,-
4Baju Olah RagaRp.  50.000,-
5Kerudung Olah RagaRp.  25.000,-



JumlahRp. 267.00,-
B. Biaya Organisasi
1Iuran PramukaRp.   7.000,-
2PerpustakaanRp. 10.000,-
3RayonRp. 10.000,-
4PenghijauanRp.   7.000,-



JumlahRp.  34.000,-
C. Biaya Perlengkapan
1Buku tabungan, transfer/ wesel , paketRp.     5.000,-
2Tas sandalRp.     6.000,-
3Sewa kotak sepatuRp.   13.000,-
4Sewa lemariRp.   35.000,-
5KasurRp.  115.000,-



JumlahRp. 174.000,-
Jumlah harga buku-buku  dan peralatan sehari-hari (harga berubah-ubah) Rp.151.000,-
Artikel ini diambil dari situs resmi Pondok Modern Darussalam Gontor.

Gontor Persiapkan Kontingen Jamdun di Swedia

Pondok Modern Darussalam Gontor telah mempersiapkan kontingen pramuka yang akan dikirim mengikuti Jambore Dunia (Jamdun) ke-22 di Swedia, pada bulan Juli-Agustus 2011 mendatang. Kontingen yang diberi nama “Eagle Team” ini beranggotakan 28 orang santri yang terdiri dari 23 orang santri Gontor 1, dua orang santri Gontor 3, dua orang santri Gontor 5, dan satu orang santri Gontor 6. Mereka berhasil lolos seleksi yang meliputi kemampuan berbahasa Inggris dan skill kepramukaan.
Mengingat semakin dekatnya acara yang dijadwalkan akan berlangsung selama 10 hari, 27 Juli — 7 Agustus 2011 nanti, Majelis Pembimbing Koordinator Harian (Mabikori) mengadakan karantina peserta sejak  beberapa minggu yang lalu, Rabu (1/6), dengan tujuan menggalang kekompakan antaranggota kontingen dan memaksimalkan latihan-latihan kepramukaan. Selama mengikuti karantina, mereka ditempatkan bersama-sama di ruangan Ankuperpus Gedung 17 Agustus hingga menjelang waktu keberangkatan. Menurut Ustadz Firman Kurniawan, staf Mabikori, kontingen direncanakan berangkat dari Gontor pada tanggal 23 Juli 2011 yang akan datang.
Sementara itu, selain berlatih dalam berbagai skill kepramukaan, para peserta juga mengadakan latihan Tari Aceh, Tari Malulo, dan Kesenian Reog. Ketiga seni inilah yang nantinya akan ditampilkan kontingen Gontor di Swedia untuk mewakili kebudayaan Indonesia, karena “Eagle Team” juga berstatus sebagai utusan Indonesia. Dengan persiapan ini, diharapkan “Eagle Team” mampu menyebarkan syiar Gontor ke seluruh dunia sekaligus membawa nama baik Indonesia di mata dunia melalui bidang kepramukaan.

Kamis, 20 Oktober 2011

KEBAHAGIAAN

Kebahagiaan bukanlah apa yang engkau dapatkan dari luar, tapi kebahagiaan adalah apa yang engkau munculkan dari dalam lalu engkau berbagi dengan yang di luar...

Kebahagiaan bukanlah ketika engkau menulis, lalu banyak yang memberi komentar positif dan cap jempol, tapi kebahagiaan adalah ketika engkau tetap berbagi dan menulis walau orang lain tidak memerhatikan tulisanmu. Dan kebahagiaan adalah ketika tulisanmu di-copas tanpa sepengatahuanmu lalu tulisan itu tersebar dan menjadi manfaat jariyah untuk kemashlahatan alam semesta, dan tiba-tiba saja tabungan energi positifmu di semesta meningkat bahagia.

Sebab, Kebahagiaan bukanlah terletak pada kumpulan yang terlihat, tapi kebahagiaan terletak pada kumpulan yang tak terlihat. Semakin tak terlihat amalmu, semakin sejati kebahagianmu.

Dan, Kebahagiaan itu bukanlah terletak pada kebebasan bertindak, tapi kebahagiaan adalah keberhasilan menikmati kehidupan yang terikat ini dengan penuh kesadaran dan kebermaknaan yang sejati....

Sebab Kebahagiaan itu tidak terikat walaupun begitu banyak keterikatan di luarmu. Dan sebab kebahagiaan itu dari dalam, unlimited, bukan dari luar, limited...

So mari tetap kita praktekkan sahabat semua, Jangan menunggu bahagia baru tersenyum tapi tersenyumlah maka engkau akan bahagia...

Wallahu alam

PANCA JIWA DAN MOTTO PONDOK MODERN

PANCA JIWA
1. KEIKHLASAN
2. KESEDERHANAAN
3. BERDIKARI
4. UKHUWWAH ISLAMIYAH
5. KEBEBASAN

MOTTO PONDOK MODERN
1. BERBUDI TINGGI
2. BERBADAN SEHAT
3. BERPENGETAHUAN LUAS
4. BERFIKIRAN BEBAS

GONTOR SUDAH BERTAHAN LEBIH 80 TAHUN

Ummat Islam seharusnya bersyukur karena memiliki aset Sebuah Balai Pendidikan Pondok Modern Gontor yang memang berstatus wakaf. Pondok ini telah melalui lebih 80 tahun pengalaman di berbagai fasa pemerintahan dan keadaan. Bagaimana Pondok ini bisa bertahan begitu lama dan semakin terus berkembang.
Di antara kuncinya adalah keikhlasan 3 orang bersaudara sebagai Pendiri : yaitu KH Ahmad Sahal, KH Zainuddin Fanani dan KH Imam Zarkasyi.
Beliau-beliau adalah para pejuang pendidikan yang berfikiran jauh dan berpandangan luas serta pemberani.
Kini jumlah murid yang sedang belajar di Gontor mencapai lebih tujuh belas ribu pelajar. Subhanallah. Padahal pada permulaan pembelajaran yang muridnya hanya berjumlah 16 orang, Bapak Pendiri pernah berkata yang bermaksud : "Seandainya murid hanya tinggal satu orang, maka saya akan tetap mengajarnya sampai tamat. Dan seandainya tidak ada yang mau belajar di sini, maka saya akan tetap mengajar melalui tulisan". Begitulah kekuatan azam dan cita-citanya dalam mendidik murid-muridnya.
Kenyataannya, sekarang ini semakin berkembang dan semakin luas dan besar. alhamdulillah.

Pengorbanan dimulai dari Para Pendiri yang mendermakan tenaga, fikiran dan hartanya.
Sebahagian besar tanah yang dimiliki diwakafkan ke Pondok untuk ummat Islam. Inilah permulaan baik yang harus ditiru dan diteladani oleh para generasi seterusnya. Sebuah balai pendidikan adalah tempat beramal, beribadah dan berkorban bukan tempat untuk mencari dana dan untuk mencari kedudukan.

Alhamdulillah sehingga saat ini Pondok Modern Gontor masih mempunyai prinsip yang sama. Oleh itu Gontor terus berkembang dan semakin kukuh. Semoga akan terus kukuh sampai hari Kiamat. Amin. Para Kyai berkorban, Para Guru berkorban, Para santri/pelajar berkorban, para ibubapa berkorban dan diteladani oleh masyarakat dan para pejabat negara.

Seluruh orang yang terlibat dengan Pondok ikut berkorban untuk Pondok li i'laai kalimatillah. Para Kyai membiayai diri dan keluarganya, begitu juga dengan para guru dan para santri. Mereka membiayai dirinya sendiri. Maka tidaklah heran jika Pondok Modern Gontor bisa bertahan sampai saat ini dan insya Allah seterusnya sampai hari Kiamat. amin.

JADWAL KEGIATAN HARIAN DI PONDOK MODERN GONTOR

03.30 BANGUN TIDUR
03.30-03.45 PERSIAPAN SHOLAT TAHAJJUD DAN SHUBUH
03.45-04.00 SHOLAT TAHAJJUD
04.00-04.45 MENGAJI AL QURAN DAN SHOLAT SHUBUH
04.45-05.15 MUHADATSAH / MENGAJI PAGI
05.15-06.30 MAKAN PAGI
06.39-06.55 PERSIAPAN MASUK KELAS
06.55-08.30 MASUK KELAS
08.30-09.00 SHOLAT DHUHA DAN ISTIRAHAT
09.00-10.30 MASUK KELAS
10.30-10.55 KELAS
10.55-12.15 MASUK KELAS
12.15-12.30 PERSIAPAN SHOLAT DHUHUR
12.30-13.00 SHOLAT DHUHUR
13.00-13.45 MAKAN SIANG
13.45-14.45 SEKOLAH SORE
14.45-15.00 PERRSIAPAN SHOLAT ASHAR
15.00-15.45 SHOLAT ASHAR DAN MEMBACA MA'TSUROT
15.45-17.00 ISTIRAHAT
17.00-18.30 MEMBACA AL QURAN DAN SHALAT MAGHRIB
18.30-19.00 AGENDA BA'DA MAGHRIB
19.00-19.30 MAKAN MALAM
19.30-19.45 SHOLAT ISYA'
19.45-21.30 BELAJAR MALAM
21.30-22.00 ISTIRAHAT
22.00-03.30 TIDUR

• SELASA PAGI : MUHADATSAH DAN LARI PAGI
• KAMIS SIANG : LATIHAN PIDATO DAN PRAMUKA
• KAMIS MALAM : LATIHAN PIDATO
• JUM'AT PAGI : MUHADTSAH, LARI PAGI, KERJA BAKTI
• AHAD MALAM : LATIHAN PIDATO